COVID-19
CORONAVIRUS DISEASE 2019
Hy Sob, kali ini PMR Unit 001 Smansa Luwu akan berbagi sedikit info tentang "Covid-19"!
Apasih Covid_19 itu?
Coronavirus yang biasa kita sebut Covid_19 itu merupakan keluarga besar virus yang dapat menyerang manusia dan hewan. Pada tubuh mausia, biasanya virus ini menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu biasa hinggah penyakit serius, seperti MERS dan SARS.
Kata "Corona" sendiri adalah bahasa latin untuk mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu adalah alasan kenapa ia di beri nama Corona.
Kata "Corona" sendiri adalah bahasa latin untuk mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu adalah alasan kenapa ia di beri nama Corona.
Menurut WHO, Covid-19 yaitu singkatan dari 'Co' yang artinya 'Corona', 'Vi' untuk 'Virus', dan 'D' untuk Penyakit (disease).
Covid-19 sendiri merupakan Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia didaerah Wuhan, Provinsi Hebei, China pada tahun 2019.
Maka dari itu, Coronavirus jenis baru ini diberi nama Coronavirus Disease-2019 yang disingkat menjadi Covid-19.
Covid-19 atau Corona Virus Disease 2019 adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2. Penyakit ini pertamakali diidentifikasi di Wuhan, Tiongkok. SARS CoV-2 adalah Virus baru yang berasal dari satu keluarga yang sama dengan Severe Acute Respratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis flu biasa.
Beberapa Fakta-Faktanya
- Penularan Virus SARS CoV-2 ini bisa terjadi dimana saja, termaksud didaerah dengan cuaca lembab dan panas.
- Mandi air panas tidak dapat mencegah Virus SARS CoV-2, dikarenakan kita adalah mamalia berdarah panas yang tetap akan mempertahankan suhu inti antara 36,5-37C
- Virus SARS CoV-2 Tidak menular melalui nyamuk. (Virus ini ditularkan melalui Droplet yang dipercikkan oleh seseorang yang terinfeksi ketika batuk/bersin. Droplet tidak melayang di udara, ia akan jatuh bebas ke permukaan benda.
- Hand dryer/blower tidak dapat membunuh Virus. Hand dryer tidak berdampak apapun, malah beresiko menyebarkan patogen lain pada paparan yang lebih luas akibat angin yang dihasilkan.
- Thermal Scanner tidak dapat mendeteksi Virus. Thermal Scanner hanya mendeteksi peningkatan suhu tubuh, namun dengan demam saja belum tentu kamu terinfeksi virus, kamu harus mengecek faktor lainya.
- Penyemprotan alkohol ke seluruh tubuh hanya dapat membunuh virus diluar tubuh dan tidak dapat membunuh virus yang sudah ada di dalam tubuh.
- Sering membersikan hidung dengan cairan infus tidak dapat mencegah virus ini. Cairan Infus bukan disinfektan, cairan ini merupakan cairan steril yang biasa dipakai sebagai clensing pada perawatan luka.
- Makan bawang putih tidak dapat mencegah virus. Tidak ada bukti ilmia yang mendukung bahwa bawang putih dapat mencegah penularan SARS-CoV-2 ini.
- Antibiotik tidak dapat mencegah penularan. Antibiotik untuk melawan bakteri, sedangkan virus dilawan dengan antivirus
- Hand sanitizer belum tentu tidak membantu melawan corona virus. Apapun bentuknya, CDC menyatakan dengan alkohol 60-70% dapat digunakan untuk mencegah penularan Virus.
Pada tahun 2020. Dikarenakan penyebaran Covid-19 begitu cepat, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Physical Distancing. "selama 14 hari, seluruh masyarakat agar tetap berada di dalam rumah untuk mencegah penularan Covid-19.
Physical Distancing atau Physical distance merupakan serangkaian tindakan untuk menghentikan atau memperlambat penyabaran penyakit menular. Physical Distancing dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi.
Dalam bahasa Indonesia, Physical Distancing diartikan sebagai pembatasan fisik, dengan padanan kata "Jaga jarak fisik". WHO menegaskan tindakan menjaga jarak fisik dan mengisolasi diri jika sedang sakit memang diperlukan untuk meredam penyebaran Covid_19. Menjaga jarak fisik bukan berarti menjadikan seseorang menjadi terisolasi secara social. Masyarakat diminta tetap melakukan interaksi social seperti biasa, semisal memanfaatkan teknologi infprmasi dan mengunakan media social.
Kenapa harus 14 hari?
14 hari itu sangat penting dan harus diikuti tindakan kepatuhan, karna selama 14 hari itulah kita mampu mencegah laju perkembangan Covid-19 dan menyelamatkan ribuan nyawa orang lain!
Bagaimana bisa?
Karena ketika seseorang kontak dengan hal-hal yang dapat menginfeksinya dengan Covid-19, maka dibutuhkan waktu 14 hari untuk menunggu apakah akan terjadi gejala-gejala Covid-19 atau tidak, jika tidak itu artinya orang itu aman.
"Seperti yang dijelaskan tadi, 14 hari itu harus di dertai dengan tindak kepatuhan teman-teman, bukan hanya kita namun semua orang harus patuh terhadap kebijakan ini, karna satu orang yang tidak patuh terhadap kebijakan ini, akan sangat merugikan banyak orang tentunya, jadi untuk teman-teman semua jangan mengangap remeh tindakan pencegahan ini."
Ingat! mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.
Apa yang harus kamu lakukan 14 hari?
- Tetap dirumah
- Hindari sementara kegiatan massal dan keramaian
- Jika harus berada disekitar orang. jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter
- Hindari bersentuhan fisik seperti bersalaman atau pelukan
Penerapan PSBB di tengah Wabah Covid_19
(Defininya) PSBB atau Pembatasan Social Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (Covid_19) sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Covid_19.
(Kriteria) Untuk dapat diterapkan Pembatasan Social Berskala Besar, suatu wilayah provinsi/kabupaten/kota harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Jumblah kasus dan/atau jumblah kematian akibat penyakit meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat kebeberapa wilayah.
- Terdapat kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa diwilayah atau negara lain.
(Pembatasan) Pelaksnaan Pembatasan Social Berskala Besar meliputi :
- Pembatasan kegiatan social dan budaya.
- Pembatasan kegiatan mode transportasi.
- Pembatsan kegiatan lainya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.
- Peliburan sekolah dan tempat kerja.
- Pembatasan kegiatan keagamaan.
- dan Pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.
Apakah aman mendonor di tengah wabah Covid_19?
Mendonor darah di tengah wabah Covid_19 itu "Aman"
Pasien-pasien di rumah sakit tetap membutuhkan darah untuk tindakan medis mereka.
- Donor darah tidak menularkan virus Covid_19. Saat ini belum ada bukti bahwa transfusi bisa menularkan virus Covid_19.
- Orang yang berdonor darah adalah orang yang sehat. Kemudian darah yang didonorkan akan melalui uji saring untuk memastikan darah yang siap di ditransfusi adalah darah yang sehat dan aman.
- Prosedur yang dijalankan oleh PMI dalam pengelolahan darah adalah untuk menghasilkan darah yang aman bagi pasien yang harus di selamatkan.
Kebutuhan stok darah di RS maupun PMI semakin menipis, sedangkan kebutuhan darah semakin meningkat di tengah kondisi wabah pandemi Covid_19. jangan takut untuk donor darah, karena banyak orang yang membutuhkannya dan donor darah itu aman karena kita akan melakukan pengecekan terlebih dahulu dan virus tidak menular melalui donor darah.
Bagi yang mengalami gejala, lakukan self isolation dengan cara:
- Terapkan etika batuk/bersin dengan benar
- Gunakan masker
- Jaga jarak dengan orang sehat minimal 1 Meter
- Lakukan pembersihan dan desinfektan rutin area yang tersentuh
- Hindari pemakaian barang pribadi bersama, termaksud alat makan
- Berada diruangan terpisah dengan anggota keluarga lain
Cuci Tangan:
- Setelah batuk/bersin
- sebelum, saat dan setelah menyiapkan makan
- Setelah mengunakan toilet
- Saat tangan kotor
- Setelah menyentuh hewan dan kotoran hewan
Seberapa penting masker itu?
Pemakaian masker sebenarnya Hanya untuk mereka yang sedang batuk-batuk atau bersin. Pengunaan masker juga dikhususkan bagi petugas perawat, ataupun orang-orang terdekat yang merawat orang bergejala.
Namun di tengah Wabah Covid_19, pemerintah menyarankan agar semua orang diwajibkan memakai Masker saat beraktifitas di luar rumah.
- Jenis masker dan pengunaannya
- Masker N95, digunakan oleh tenaga medis yang melakukan kontak langsung dengan pasien.
- Masker Bedah, digunakan oleh tenaga medis di fasilitas kesehatan, serta masyarakat yang bergejala flu, batuk, hidung berair dan radang tengorokan.
- Masker kain, digunakan ketika hendak bepergian dan berinteraksi dengan orang lain.
2. Cara Pengunaan Masker Kain
- Bersikan Tangan, mencuci tangan mengunakan sabun dan air mengalir atau gunakan Hand Sanitizer berbasis alcohol sebelum mengunakan masker.
- Harus Menutup Bagian Hidung dan Mulut, saat mengunkan masker, pastikan bagian hidung dan mulut tertutup dengan baik tanpa ada celah antara wajah dan masker.
- Jangan Sentuh Masker Saat Digunakan, jika terlanjur tersentuh, kembali bersikan tangan dengan sabun atau Hand Sanitizer berbasis alcohol.
- Buka Dari Belakang, hindari menyentuh wajah bagian depan masker saat hendak membuka masker. Setelahnya kembali bersihkan tangan.
- Cuci Masker Setelah Digunakan, setelah satu kali pemakaian, cuci masker dengan sabun atau air mendidih selama 10 mnt.
Cukup sekian beberapa informasi yang dapat kami sampaikan kepada teman-teman mengenai Covid-19. Saya harap informasi ini bukan hanya sekedar untuk dilihat, namun untuk dibaca dan diketahui secara seksama.
Mohon maaf jika ada salah kata atau kekurangan tentang informasi yang kami berikan.